SorotUpdate.com, Sungai Penuh – Sejumlah elemen di kota sungai penuh, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) untuk terbuka kepada masyarakat, mengenai jumlah dana Covid-9 yang sudah dianggarkan dan berapa jumlah yang sudah dihabiskan.
Dalam kurun waktu satu bulan belakangan, pasien Covid-19 di kota sungai penuh meningkat. Informasi yang didapat pasien yang diisolasi di Rumah Sakit H. Bakri sebanyak 44 orang, belum lagi isolasi mandiri.
Pj Sekretaris Daerah, Alpian saat dikonfirmasi media ini Rabu (20/1) melalui via WhatsApp (WA) belum diperoleh jawaban, meskipun pesan masuk dengan conteng dua warna coklat.
Pemkot maupun jubir gugus tugas covid-19 kota sungai penuh, terkesan tertutup. Masyarakat awam hingga kini tidak mengetahui berapa jumlah anggaran untuk penanganan covid 19” ujar Iskandar pemerhati Kesehatan Kota Sungai Penuh, ketika ditemui.
Iskandar juga menjelaskan, dana penanggulangan pandemi Covid-19 layak untuk dipertanyakan, mengingat bukan sedikit anggaran yang dikucurkan pemerintah pusat untuk penanganan covid 19, di seluruh Indonesia. Per Oktober 2020 aggarannya sebesar Rp 677,2 triliun dari sebelumnya Rp 405,1 triliun. Jika ada yang menggunakan dana penanggulangan pandemi Covid-19 di luar kontek atau dirampok dengan alasan tidak jelas peruntukannya, maka langsung dijebloskan ke penjara, jelasnya.
Pemkot sungai penuh patut dipertanyakan, berapa jumlah anggaran yang sudah dianggarkan untuk penanganan pandemi covid 19. Sampai saat ini, masyarakat tidak mengetahui jumlah anggaran” tuturnya.
Padahal, satu bulan belakangan pasien covid19 di kota sungai penuh meningkat. Harusnya pemerintah kota sungai penuh mengumumkan kepada masyarakat, anggaran untuk penanganan covid 19 kepada masyarakat.
Kita minta dana covid 19 di kota sungai penuh di audit, agar tidak ada kecurigaan” imbuhnya.
Sementara itu, Indra, warga kota sungai penuh mengatakan, anggaran penanganan covid 19, sudah dianggarkan di APBN untuk seluruh Indonesia. Sangat disesalkan, dana yang sudah dianggarkan tersebut, masih ada oknum yang nekat memotong anggaran yang lain, dengan alasan untuk dana covid, ujarnya.
“Besaran dana untuk penanganan covid 19 di kota sungai penuh, belum diketahui berapa jumlahnya. Karena pemkot tidak mempublikasikan jumlah anggarannya” sebut Indra.
Indra juga mengharapkan, dana covid 19 agar di audit agar jelas kegunaannya. Berapa jumlah anggaran yang sudah digunakan dan untuk apa saja anggaran tersebut digunakan” harapnya.
Jika ditemukan, adanya indikasi penyimpangan dalam menggunakan anggaran tersebut, diminta untuk diproses sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia, tutupnya. (red)