SorotUpdate.com, KERINCI-Nasib tenaga kesehatan (Nakes) penanganan pasien Covid-19 di RSU MHA Thalib Kerinci sungguh miris. Sembilan bulan mengabdi menjalankan tugas, tanpa diberikan upah sebagai insentif kinerja. Padahal itu merupakan hak semua nakes.
Buntutnya, Rabu (14/7) puluhan Nakes RSU terpaksa melakukan aksi mendatangi ruang Direktur RSU, mempertanyakan nasib insentif mereka. Sebelumnya pun, para tenaga kesehatan tersebut juga sudah menyurati Direktur, tertanggal 22 Juni lalu.
Bahkan surat tersebut juga sudah mendapat disposisi Sekda, yang meminta Kepala BPKPD Kerinci, Nirmala dan Kadis Kesehatan Kerinci, Harmendizal, untuk memberi penjelasan terkait persoalan tersebut. Namun hingga detik ini, BPKPD dan Dinkes masih diam, insentif yang diharapkan puluhan Nakes tak jelas nasibnya.
“Beberapa waktu lalu gaji 13 yang macet, ternyata sekarang malah insentif petugas medis yang nunggak, sudah 9 bulan lagi,” ungkap warga, merasa prihatin.
Berdasarkan data yang dihimpun, tenaga nakes yang belum mendapat insentif sebanyak 98 orang, dengan rincian Dokter penanggung jawab pasien 1 orang, dokter jaga isolasi 16 orang, perawat/ bidan jaga isolasi 26 orang, dokter jaga TRIASE IGD 8 orang, Perawat Jaga TRIASE IGD 8 orang, Perawat jaga PONEK IGD 4 orang, Radiografer (petugas jaga Radiologi), 16 orang, Analis ( Petugas Laboratorium )13 orang, Apoteker ( Petugas Farmasi) 14 Orang, Nutrisionis (Petugas Gizi) 8 Orang.
“Benar, kami mendatangi direktur ingin mempertanyakan dana insentif yang belum kami terima sejak tahun 2021, kami ingin tau apa sebenarnya yang terjadi, “ ungkap salah seorang tenaga medis kepada wartawan di halaman RSU MHA Thalib, Rabu (14/07).
Parahnya lagi menurut pegawai nakes, bulan November dan Desember tahun 2020 ternyata mereka juga belum menerima insentif.
“Bukan hanya sepanjang tahun 2021, bulan November dan Desember tahun 2020 kami juga tidak menerima dana Covid ini, “ jelasnya.
Hingga berita ini dipublish, pihak RSU MHA Thalib belum berhasil dikonfirmasi, meski awak media sudah mendatangi ruang kerja salah seorang petinggi RSU MHA Thalib, namun yang bersangkutan tidak berada di ruangan.
Begitupun dengan pihak BPKPD dan Dinkes, masih belum ada tanggapan dan klarifikasi terkait persoalan yang dialami tenaga kesehatan tersebut.(red/zl)