Sorotupdate.com, kerinci – Elya desmawati pejabat sementara (PJS) kepala desa sungai lintang, kecamatan kayu aro barat,gunakan pihak /rekanan ketiga dari luar desa untuk kegiatan fisik dana desa (DD) tahun anggaran 2021,sedangkan untuk kegiatan bantuan langsung tunai (BLT) DD Cuma dua bulan yang telah berikan pada masyrakat.
Di masa pendemik covid-19 pemerintah indonesia terus berupaya pemulihan ekonomi masyrakat.
Program-program pemerintah untuk dana desa tahun 2021 memprioritas kan pemulihan ekonomi masyrakat berupa penyaluran BLT dan pengerjaan pembangunan sistim padat karya tunai(PKT).
Setelah mendapatkan rekomindasi dari dinas pemberdayaan masyarakat desa(PMD)kabupaten kerinci,Elya desmawati PJS KADES sungai lintang sudah melakukan kegiatan pengerjaan fisik,sedangkan BLT hanya di bagikan dua bulan,tentu hal tersebut berbanding terbalik dengan program pemerintah untuk pemulihan ekonomi.
Adapun pengerjaan fisik dana desa yang di rekomendasikan PMD kab.kerinci salah satu nya, lampu penerang jalan tenaga surya (PJU)harga yang di anggarkan diduga terlalu tinggi RP 7.500.000,untuk pengadaan pun tidak melibatkan masyrakat setempat,malah berkerja sama dengan pihak lain yaitu pak rino dari semurup.
Awak media ini berupaya mencari informasi perihal harga lampu penerang jalan yang biasa pangadaan untuk dana desa di kerinci dan meminta nama nya di rahasiakan mengatakan.
“Harga RP 7.500.000 itu terlalu mahal saya biasa mematok harga pada desa- desa berkisar RP 4 juta sampai 5 jutaan, merk RONIK,150 watt untuk tiang saya pakai pipa galvanis ukuran 4 inc” sebut sumber
“Untuk saat ini kami belum terlalu membutuhkan lampu jalan,sebaiknya BLT dulu di selesaikan karna masyrakat sangat membutuhkan,apa lagi sekarang harga hasil pertanian lagi murah,mengapa kami tidak di ajak rapat dalam mengambil keputusan,itu keputusan antara PJS KADES dan BPD saja” terang tokoh masyrakat saat di hubungi dan memintak tidak di tulis nama nya. (***)
Penulis:Eka sujandrai